Sudah curhat berapi-api karena rekan
kerja menyebalkan, tapi si dia menanggapinya dengan santai sambil main
ponsel. Si dia tak perhatian? Belum tentu, mungkin gaya curhat Anda yang
kurang pas.
Bila ini sering atau baru saja menimpa,
tak perlu cemas. Sebab, di luar sana ada banyak perempuan yang punya
keluhan sama. Seperti yang diungkapkan Reene Weisman, penulis buku Winning in a Man’s World, Advice for Woman Who Want to Succed.
Ia bilang kalau keluhan ini sering sekali ia dengar dari kerabat
perempuannya. Mengapa?
Ternyata masalahnya ada pada gaya curhat kita
yang ditanggapi “lain” oleh si dia.
Tertarik meneliti tentang persoalan ini,
dalam bukunya itu, Reene memberikan alasan dibalik sikap cuek pria dan
trik ampuh agar ia peduli terhadap curhatan kita, bahkan membuatnya
tambah sayang. Ini dia:
1. Fokusnya terbagi.
Coba deh ingat-ingat lagi, jangan-jangan Anda curhat saat si dia lagi nyetir, nonton bola, balas email kliennya, atau mungkin saat ia asyik nonton film? Harap maklum, sebab sebagian besar pria memang diciptakan anti-multitasking. Bila fokusnya sedang terbagi, jangan ngambek kalau akhirnya ia hanya menjawab seadanya atau mungkin tak menjawab sama sekali.
Coba deh ingat-ingat lagi, jangan-jangan Anda curhat saat si dia lagi nyetir, nonton bola, balas email kliennya, atau mungkin saat ia asyik nonton film? Harap maklum, sebab sebagian besar pria memang diciptakan anti-multitasking. Bila fokusnya sedang terbagi, jangan ngambek kalau akhirnya ia hanya menjawab seadanya atau mungkin tak menjawab sama sekali.
Lakukan: Curhat saat makan agar ia
fokus. Makan siang atau malam dianggap pas untuk bercerita, menyampaikan
ide, hingga berkeluh kesah. Tak heran kalau masyarakat di beberapa
negara mengaggap makan malam sebagai ajang kumpul keluarga. Serta
pertemuan saat makan siang yang dianggap ampuh untuk merebut hati klien
atau si bos.
Pasalnya, makanan favorit bisa
meningkatkan mood dan membuat pikiran lebih rileks. Jadi, ajak dia makan
di resto favoritnya sebelum berkeluh kesah. Cara ini juga membuat Anda
lebih rileks, berpikir jernih, dan tidak mengebu-gebu.
2. Bisa jadi, ia sedang banyak pikiran.
Bukan hanya perempuan yang ingin didengar, pria juga punya kebutuhan sama untuk diperhatikan. Sikap diamnya bukan berarti ia tak punya masalah, hanya kadang mereka enggan bercerita karena takut dianggap lemah. Jangankan mencari solusi untuk masalah Anda, mungkin dia juga sedang kepikiran tentang masalahnya sendiri.
Bukan hanya perempuan yang ingin didengar, pria juga punya kebutuhan sama untuk diperhatikan. Sikap diamnya bukan berarti ia tak punya masalah, hanya kadang mereka enggan bercerita karena takut dianggap lemah. Jangankan mencari solusi untuk masalah Anda, mungkin dia juga sedang kepikiran tentang masalahnya sendiri.
Lakukan: Tanyakan dulu kabarnya. Sudah
menemukan waktu yang tepat untuk curhat, sebaiknya tanyakan dulu
kabarnya hari ini, apa yang ia alami di kantor, sebelum kita memulai.
Dengan begitu, kalaupun ia sedang banyak pikiran, bebannya akan sedikit
berkurang. Perhatian kecil ini bisa membuatnya nyaman dan balik
memperhatikan kita. Kalau kata pepatah, “Perlakukan orang lain
sebagaimana kita ingin diperlakukan.” Untuk khasus ini, cara ini cukup
jitu.
3. Banyak pria yang tak mengerti “drama”.
Ngomel-ngomel atau menangis mungkin biasa kita jadikan senjata untuk menyalurkan emosi, tapi cara ini akan terlihat aneh di mata pria. Bukannya peduli, bisa-bisa mereka malah bingung harus berbuat apa. Dan bukannya membela, jangan-jangan mereka malah akan menyalahi sikap “drama” yang kita tunjukkan itu.
Ngomel-ngomel atau menangis mungkin biasa kita jadikan senjata untuk menyalurkan emosi, tapi cara ini akan terlihat aneh di mata pria. Bukannya peduli, bisa-bisa mereka malah bingung harus berbuat apa. Dan bukannya membela, jangan-jangan mereka malah akan menyalahi sikap “drama” yang kita tunjukkan itu.
Lakukan: Bicara langsung pada tujuan.
Banyak pria yang bilang, tak cukup satu hari untuk mendengar perempuan
bicara. Sebab, satu masalah bisa dibicarakan berulang kali. Mungkin ada
benarnya. Dan ini sukses membuat mereka hilang simpati. Cara terbaik
agar ia tetap fokus ialah bicara langsung pada pokok masalah.
0 komentar:
Posting Komentar