Vasco da Gama
Lahir sekitar 1469
(Sines,
Alentejo, Portugal
Pekerjaan Penjelajah
Vasco da
Gama (IPA: ['vaʃku dɐ 'gɐmɐ] (Sines, Alentejo, Portugal, sekitar 1469 – 24
Desember 1524 di Kochi, India) adalah seorang penjelajah berkebangsaan
Portugis, yang menemukan jalur jalan laut langsung dari Eropa ke Malabar, India
dengan melakukan penjelajahan laut mengelilingi Afrika.
Latar
belakang
Da Gama
ditugasi oleh Raja Manuel I dari Portugal untuk mencari negeri-negeri Kristen
di benua Timur (Baginda, seperti banyak orang Eropa lainnya, mengira bahwa
India adalah Kerajaan Kristen dari Prester John), dan untuk mendapatkan akses
Portugis ke pasar komersial di benua Timur. Da Gama memperluas penjelajahan
laut dari pendahulunya Bartolomeu Dias, yang pertama-tama mengelilingi Tanjung
Harapan di Afrika pada 1488, yang berpuncak dengan penjelajahan laut Portugis
yang didukung oleh sekolah pelayaran dari Henrique sang Navigator.
Pelayaran da
Gama berhasil membangun rute lautan dari Eropa ke India yang memungkinkan perdagangan
dengan Timur Jauh, tanpa menggunakan rute kafilah Jalur Sutera yang mahal dan
tidak aman, antara Timur Tengah dan Asia Tengah. Namun, pelayaran ini juga
terhambat oleh kegagalannya untuk membawa barang-barang yang menarik bagi
bangsa-bangsa di Asia Kecil dan India. Rute ini penuh bahaya:hanya 54 dari 170
kelasi, dan dua dari empat kapal, yang kembali ke Portugal dengan selamat pada
1499. Namun demikian, pelayaran pertama da Gama langsung menghasilkan era
dominasi Eropa selama ratusan tahun melalui kekuatan laut dan perdagangan, dan
kolonialisme Portugis selama 450 tahun di India yang menghasilkan kekayaan dan
kekuasaan bagi takhta Portugal.
Eksplorasi
sebelum da Gama
Sejak awal
abad ke-15, sekolah pelayaran Henrique sang Navigator telah memperluas pengetahuan
Portugal tentang garis pantai Afrika. Dari tahun 1460-an, tujuannya adalah
mengeliling ujung selatan benua itu untuk mendapatkan akses yang lebih mudah
kepada kekayaan India (terutama lada hitam dan bumbu-bumbu lainnya) melalui
rute laut yang dapat diandalkan.
Ketika da
Gama berusia 10 tahun, rencana-rencana jangka panjang ini mulai menghasilkan
buah. Bartolomeu Dias telah kembali dari perjalanan mengelilingi Tanjung
Harapan, setelah menjelajahi hingga Fish River (Rio do Infante) di Afrika Selatan
sekarang, dan memverifikasikan bahwa pantai yang tidak dikenal itu merentang
hingga ke timur laut.
Eksplorasi
darat yang berlangsung pada waktu yang sama pada masa pemerintahan João II dari
Portugal mendukung teori bahwa India dapat dijangkau lewat laut dari Samudera
Atlantik. Pêro da Covilhã dan Afonso de Paiva diutus melalui Barcelona, Napoli,
dan Rhodes, ke Alexandria, dan dari sana ke Aden, Hormuz, dan India, yang
membuktikan bahwa teori ini dapat diandalkan.
Masih
tersisa untuk seorang penjelajah membuktikan jalur antara penemuan Dias dan
Pero da Covilha serta De Paiva, dan menghubungkan pecahan-pecahan terpisah itu
ke jalur perdagangan yang mungkin menguntungkan ke Samudera Hindia. Tugas yang
awalnya dibebankan pada ayah Da Gama itu ditawarkan ke Vasco oleh Manuel I atas
daya catatannya melindungi stasiun perdagangan Portugis sepanjang Pantai Emas
Afrika dari pemusnahan oleh Perancis.
Perjalanan
pertama
Jalur yang
diikuti dalam perjalanan pertama Vasco da Gama(1497 - 1499)
Mengelilingi
Tanjung
Mombasa
Malindi
India
Mereka tiba
di India pada 20 Mei 1498. Kadang-kadang terjadi perundingan yang sengit dengan
penguasa setempat (biasanya diinggriskan menjadi Zamorin), menghasilkan Wyatt
Enourato, dalam perlawanan dari para pedagang Arab. Akhirnya da Gama berhasil
memperoleh sebuah surat yang ambigu berisi konsesi untuk hak-hak perdagangan,
namun ia harus berangkat tanpa peringatan setelah Zamorin memaksa agar da Gama
meninggalkan semua barangnya sebagai kolateral. Da Gama mempertahankan
barang-barangnya, tetapi meninggalkan beberapa orang Portugis dengan perintah
memulai sebuah pos perdagangan.
Kembali
Vasco da
Gama mendarat di Calicut,20 Mei 1498
Paulo da
Gama meninggal di Azores dalam perjalanan pulang, tetapi ketika Vasco da Gama
kembali ke Portugal pada September 1499, ia mendapatkan hadiah yang sangat
besar sebagai orang yang berhasil mewujudkan rencana yang telah disusun selama
80 tahun. Ia mendapatkan gelar "Admiral Samudera Hindia", dan hak-hak
feodal atas Sines dikukuhkan. Ia juga dianugerahi gelar Dom(count) oleh Manuel
I.
Pelayaran da
Gama membuktikan bahwa pantai Afrika yang lebih jauh (pantai Timur), Contra
Costa, adalah penting bagi kepentingan Portugis. Pelabuhan-pelabuhannya
menyediakan air bersih dan perbekalan, kayu dan pelabuhan untuk reparasi, dan
tempat untuk menunggu sementara musim tidak menguntungkan. Selain itu, komoditi
rempah-rempah terbukti juga merupakan kontribusi penting bagi ekonomi Portugal.
Pelayaran
kedua
Pada 12
Februari 1502, da Gama kembali beralyar dengan sebuah armada 20 kapal perang,
untuk memaksakan kepentingan Portugis. Pedro Álvares Cabraltelah diutus ke
India dua tahun sebelumnya (ketika ia kebetulan menemukan Brasil, meskipun
sebagian orang mengklaim hal itu dilakukan dengan sengaja), dan menemukan bahwa
orang-orang yang ada di pos perdagangan itu telah dibunuh, dan ketika ia
menemukan perlawanan lebih lanjut, ia membombardir Calicut. Ia juga membawa
pulang sutera dan emas untuk membuktikan bahwa ia telah berkunjung ke India
lagi.
Pada suatu
saat, da Gama menantikan sebuah kapal yang kembali dari Mekkah, dan menyita
semua barang dagangannya. Mereka kemudian mengeram ke-380 penumpangnya dan
kemudian membakar kapal itu. Baru empat hari kemudian kapal itu tenggelam dan
menewaskan semua penumpangnya, laki-laki, perempuan, dan anak-anak, ketika da
Gama kembali ke Calicut pada 30 Oktober, 1502, pihak Zamorin bersedia
menandatangani suatu perjanjian.[1].
Da Gama menyerang
dan menuntut upeti dari pelabuhan Kilwa yang dikuasai orang-orang Arab di
Afrika Timur, salah satu pelabuhan yang terlibat dalam upaya melawan Portugis.
Da Gama memainkan peranan sebagai pemilik kapal yang diberi izin untuk
menyerang kapal-kapal dagang Arab. Akhirnya ia menghancurkan sebuah armada
Calicut yang terdiri atas 29 kapal, dan pada dasarnya menaklukkan kota
pelabuhan tersebut. Sebagai ganjaran untuk keamanan, ia memperoleh
konsesi-konsesi dagang yang sangat berharga dan sejumlah besar barang sitaan,
yan membuat ia sangat disukai oleh takhta Portugal.
Setelah
kembali ke Portugal, pada September 1503, ia diangkat menjadi Count dari
Vidigueira di tanah yang sebelumna dimiliki oleh keluarga Bragança. Ia juga
dianugerahi dengan hak-hak feodal dan yurisdiksi atas Vidigueira dan Vila dos
Frades.
Pelayaran
ketiga
Kuburan di
Biara Jerónimos di Belem
Setelah
mendapatkan reputasi yang ditakuti sebagai "penyelesai" segala
masalah yang muncul di India, ia diutus ke anak benua itu sekali lagi pada
1524. Rencananya adalah ia menggantikan Eduardo de Menezes sebagai raja muda
(wakil) dari wilayah kekuasaan Portugal, tetapi ia menderita malaria tak lama
setelah tiba di Goa dan meninggal di kota Cochin pada Malam Natal 1524.
Tubuhnya mula-mula dimakamkan di Gereja St. Francis, Fort Kochi, Kochi, dan
belakangan kerangkanya dipindahkan ke Portugal pada 1539 dan dimakamkan kembali
di sebuah kuburan yang indah di Vidigueira. Biara Hieronimit diBelém dibangun
untuk menghormati pelayarannya ke India.
Warisan
Peta
Imperium Portugal di masa pemerintahan João III(1502–1557).
Da Gama dan
istrinya, Catarina de Ataíde, mempunyai enam anak lelaki dan seorang anak
perempuan: Francisco da Gama, Conde da Vidigueira; Estevão da Gama; Paulo da
Gama; Cristovão da Gama; Pedro da Silva da Gama; Alvaro de Athaide; dan Isabel
de Athaide da Gama.
Seperti
orang-orang lainnya setelah Henry sang Navigator, da Gama bertanggung jawab
atas keberhasilan Portugal sebagai suatu kekuatan kolonial yang pertama. Di
samping pelayaran itu sendiri, kecakapannya dalam mencampurkan politik dan
perang di belahan dunia yang lain yang menempatkan Portugal dalam posisi
terkemuka dalam perdagangan di Samudera Hindia.
Epik
nasional Portugal, Lusíadas dari Luís Vaz de Camões pada umumnya berkaitan
dengan pelayaran-pelayaran Vasco da Gama.
Setelah
pelayaran pertama da Gama, kerajaan Portugal menyadari bahwa mengamankan
pos-pos di pantai timur Afrika terbukti penting untuk mempertahankan rute
perdagangan mereka ke Timur Jauh.
Kota
pelabuhan Vasco da Gama di Goa dinamai untuk memperingati da Gama. Demikian
pula kawah Vasco da Gama, sebuah kawah besar diBulan. Ada tiga klub sepak bola
di Brasil (termasuk Club de Regatas Vasco da Gama) dan Klub Olahraga Vasco di
Goa yang juga dinamai menurut namanya. Sebuah gereja di Kochi, Kerala Gereja
Vasco da Gama, sebuah tempat tinggal pribadi di pulau Saint Helena dan Jembatan
Vasco da Gama semuanya diberi nama untuk memperingatinya.
Da Gama
menduduki peringkat ke-86 dalam buku Michael H. Hart 100 Tokoh yang Paling
Berpengaruh dalam Sejarah.
Pada 1998,
upaya mengadakan peringatan ke-500 tahun kedatangan da Gama di India oleh
Pemerintah Portugal dibatalkan karena besarnya kemarahan masyarakat terhadap
acara tersebut.[2][3].
0 komentar:
Posting Komentar